Berita  

SDM Bawaslu Kabupaten Kota Tingkatkan Kapasitas dan Berinovasi

P­ONTIANAK – Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Pontianak menggelar webinar Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) dan Kelembagaan., Kamis (29/4/2021).

Kegiatan yang diikuti oleh Anggota Bawaslu se kalimantan Barat berserta Staf tersebut dilaksanakan dengan menghadirkan Narasumber  dari Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Syarifah Aryana Kaswamayana, S.Sos.I, Akademisi IAIN Pontianak Dr. Abdul Mukti Ro’uf, MA, Lembaga Pelayanan Konsultasi Psikologi Phenomenon, Yeni Sukarini, S.Psi.

Anggota Bawaslu Kalbar, Syf. Aryana menjelaskan berbicara tentang penguatan kapasitas butuh melakukan flashback terkait mengapa perlu melakukan peningkatan kapasitas, tidak hanya dijajaran komisioner tapi juga di jajaran internal kelembagaan artinya jajaran staf jajaran kesekretariatan juga perlu melakukan peningkatan kapasitas.

“Yang pertama hasil pasca putusan mahkamah konstitusi ada beberapa catatan yang menguatkan kita yang perlu dipikirkan bersama bahwa ini butuh ditingkatkan kapasitasnya. Salah satunya tentang jajaran ad hoc tidak bisa bekerja secara profesional dan tidak boleh mengaktifkan kembali mereka di jajaran ad hoc,” tegas Aryana.

Ia mengingatkan saat ini menjadi tahun untuk melakukan evaluasi, investasi, dan menanam. “Karena tahun 2021 ini adalah tahun dimana kita mempersiapkan SDM agar dapat berinovasi, modifikasi dan kreativitas, ini adalah tahun untuk memperbaiki kinerja kita dan siap untuk Pemilu serentak 2024,” ujarnya.

Dalam paparannya, syf aryana menyampaikan motivasi terbaik itu datang dari diri sendiri. “Kita yang dapat melakukan perubahan kita yang bisa membuat sejarah, buatlah sejarah yang baik dalam pekerjaan kita,” ucapnya.

Sementara itu Abdul Mukti Ro’uf  mengatakan secara umum Bawaslu di Indonesia punya tanggung jawab mengkualitaskan demokrasi karena salah tugas utama dari Bawaslu itu adalah untuk menjamin agar Pemilu yang diselenggarakan itu berkualitas, tentu saja selain KPU dan pilar-pilar yang lain.

“Masyarakat secara umum tidak melihat kinerja kita secara detail, yang bisa melihat secara detail itu kita sendiri, kapasitas personal pada akhirnya akan melahirkan kapasitas kelompok, dan kita tidak mungkin mengharapkan kapasitas dan kualitas kelompok, entah itu bawaslu provinsi atau kab/kota kalau kapasitas personalnya tidak terus di upgrade,” ucap Abdul.

Ia berharap seluruh rekan-rekan di Bawaslu se Kalimantan Barat bisa menaikkan kapasitas diri dalam tugas yang sangat mulia menjadikan Indonesia sebagai negara yang berwibawa karena kualitas demokrasinya.

Dalam kesempatan ini, Yeni Sukarini juga menambahkan aktualisasi dapat dimulai dari hal-hal yang mungkin tanpa kita sadari yang pertama dalam menghargai hal-hal kecil yang didapatkan. Latar belakang ilmu pendidikan misalnya pertanian kok bisa bekerja di Bawaslu?. “Bisa asal kita sudah memahami bahwa saya bekerja karena saya ingin mengaktualisasikan diri saya,” ujar Yeni.

“Bawaslu ini beda,  saat memiliki semangat dan juga pemahaman semuanya ilmu pengetahuannya tentang Bawaslu kemudian ternyata cocok aktualisasikan konsep berpikir bekerjanya dirubah dulu seperti itu,”jelasnya

Melalui aktualisasi diri, menurutnya minimal dalam bekerja dapat mengerjakan semuanya dengan efektif dan efisien. “Kadang efesien juga belum tentu efektif, efektif ini luas dari sisi psikologis yang tentunya bagaimana kita mengeluarkan istilahnya sumber tenaga kita potensi kemampuan kita dengan tidak banyak tapi bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa bentuk penyelesaian masalah,” kata Yeni.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *