Rektor Widya Dharma Apresiasi Kerjasama Bawaslu Kota Pontianak
|
PONTIANAK - Sekitar 150 orang peserta mengikuti kegiatan Webinar Optimalisasi Peran Mahasiswa Dalam Pengawasan Pilkada ditengah Pandemi 2020, yang dilaksanakan Bawaslu Kota Pontianak Bekerjasama dengan Universitas Widya Dharma Pontianak, Kamis, (2/7/2020).\n\nKegiatan yang dilaksanakan dengan menghadirkan Narasumber, Anggota Bawaslu Provinsi Kalimantan Barat, Faisal Riza ST.,MH dan Ibu Dr.Syf Ema Rahmaniah, M.Ed dari Mafindo Korwil Pontianak serta dipandu, Irwan Manik Radja, ST.,MT Koordinator Divisi Pengawasan dan Hubungan Antar Lembaga sebagai Moderator.\n\nRektor Widya Dharma Pontianak, Hadi Santoso, SE.,MM mengatakan sungguh luar biasa Webinar yang diikuti dari berbagai penjuru diseluruh Indonesia merupakan salah satu dampak dari Covid-19 bisa menjangkau lewat dunia maya.\n\nWebinar hari ini adalah webinar pertama yang diadakan oleh Bawaslu Kota Pontianak bekerjasama dengan Universitas Widya Dharma Pontianak, dan ini sebagai tindaklanjut dari MOU dan MOA yang telah ditandatangani bersama beberapa minggu yang lalu.\n\nMenurutnya, pada awal tahun 2020 ketika pihaknya mendapat kunjungan dari Bawaslu Kota Pontianak dan berbincang-bincang mengenai peluang kerjasama dari dua belah pihak.\n\nSaya tertarik untuk bekerjasama dengan Bawaslu Kota Pontianak karena saya berpikir dengan adanya kerjasama itu dari pihak kampus bisa memberikan sedikit sumbangsih lewat kerjasama dalam bidang penelitian dan pengabdian dengan masyarakat," ungkap Hadi Santoso, saat memberi kata sambutan.\n\nIa menjelaskan kerjasama seperti ini bukan berarti pihaknya dari Widya Dharma sudah mengikuti ke politik praktis. Ia menegaskan kampus itu bebas dari politik praktis, tapi tidak menutup kemungkinan bisa bekerjasama dalam penelitian dan pengabdian meskipun menikung masalah sosial.\n\n"Webinar kali ini adalah tujuannya kepada para mahasiswa yang masih banyak generasi milenial atau pemilih pemula," jelas Hadi.\n\nMelihat dari data Pemilu 2019 terkait partisipasi dalam Pemilu pemilih yang golput yang dikhawatirkan adalah pemilih golput dari kalangan milenial.\n\nMengenai hal tersebut, pihaknya tergerak untuk melakukan edukasi tentang sub blok Pemilu diharapkan dengan kerjasama ini mahasiswa jadi tergerak untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu dan tergerak untuk memberikan suaranya.\n\nSehingga golput bisa dikurangi mahasiswa di masyarakat dapat berperan aktif untuk membantu Bawaslu menjadi pengawas pelaksana pemilu lewat edukasi ini pula mahasiswa dapat menjadi pemilih yang cerdas yang rasional bukan berdasarkan emosional, kerjasama ini pula diharapkan para dosen tergerak melakukan penelitian-penelitian mengenai masalah ini.\n\n"Semoga di masa yang akan datang kerjasama ini bisa ditingkatkan lagi dibidang-bidang yang lain," ucapnya.\n\n