Lompat ke isi utama

Berita

Disko Bawaslu: Mahasiswa Kritik Pedas Politik Uang

Pontianak- Bawaslu Kota Pontianak sukses gelar diskusi kontinu (disko) perdana, Rabu (19/2/2020).\n\nDigelar di halaman kantor Bawaslu Kota Pontianak disko yang mengangkat tema “catatan mahasiswa dalam pemilu tahun 2019” di hadiri oleh puluhan aktivis mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Pontianak.\n\nIhsan Mahdi, aktivis dari IAIN Pontianak mengkritik pedas terkait maraknya praktik politik uang dimasyarakat pada pemilu serentak tahun 2019 lalu.\n\n“sudah menjadi rahasia umum bahwa politik uang masih mewarnai pemilu serentak tahun 2019 lalu, namun sedikit sekali yang bisa ditindak, disini kami mempertanyakan keberadaan Bawaslu, mengapa Bawaslu seperti ada dan tiada dalam pemberantasan politik uang”, papar mahasiswa Fakultas Syariah IAIN Pontianak dalam forum diskusi.\n\nKritikan juga datang dari Presiden Mahasiswa Universitas Tanjung Pura, Kaharudin. Menurutnya, sosialisasi Bawaslu masih kurang menyentuh mahasiswa sebagai golongan pemilih pemula.\n\n“saya sebagai anak daerah merasakan masih adanya mahasiswa yang bersikap apatis terhadap pemilu, untuk itu kami berharap bawaslu dapat merambah ke kampus-kampus dalam melakukan sosialisasi”, ungkap mahasiswa Fakultas MIPA saat diskusi berlangsung.\n\nKetua Bawaslu Kota Pontianak, Budahri merespon baik kritikan yang disampaikan oleh para mahasiswa.\nMantan aktivis mahasiswa ini juga memaparkan tentang politik uang yang sangat riuh di masyarakat namun terkesan tidak ditindak.\n\n“Bawaslu Kota Pontianak dalam melakukan pencegahan dan penindakan praktik politik uang telah bekerja sama dengan kejaksaan dan kepolisian, memang dilapangan banyak terdengar terjadi praktik politik uang namun sangat sedikit bahkan tidak ada yang berani melaporkan ke bawaslu, temuan hasil pengawasan bawaslu selalu terkendala dalam proses pembuktian karena masih kurangnya kesadaran masyarakat penerima politik uang dalam mengungkapkan praktik politik uang yang terjadi” papar Budahri.