Widya Dharma Respon Program Bawaslu Kota Pontianak
|
PONTIANAK- Universitas Widya Dharma Pontianak, merespon program Bawaslu Kota Pontianak untuk memberikan edukasi serta sosialisasi Kepemiluan.\n\nRespon baik, tersebut disampaikan saat berdiskusi dalam silaturahmi yang dilakukan Bawaslu Kota Pontianak ke Universitas Widya Dharma Pontianak, Selasa, (11/2/2020).\n\nRektor Universitas Widya Dharma Pontianak, Hadi Santoso mengatakan pihaknya manyambut baik kunjungan Bawaslu Kota Pontianak.\n\nIa menjelaskan hadirnya lembaga Bawaslu adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam konteks pengawasan. maka, yang perlu dilakukan oleh Bawaslu Kota Pontianak adalah dengan melakukan Edukasi kepada masyarakat.\n\nKami nilai ini sangat penting perlunya edukasi kepada masyarat terkait kepemiluan terutama kepada mahasiswa," ungkap Hadi didampingi Wakil Rektor Bidang akademik, Andre Prasetya Willim, dan Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Humas,Maran.\n\nSepengetahuanya partisipasi pemilih di Kalimantan Barat cukup tinggi bila dibandingkan dengan Provinsi yang lain dalam kategori jumlah pemilih, namun pelanggaran yang dilakukan juga cukup tinggi.\n\n"Sehingga disarankan perlu adanya sinergi antara KPU, Bawaslu, dan pihak Kampus dalam merumuskan program apa yang mesti dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran," ujarnya.\n\nPihak Universitas Widya Dharma menawarkan adanya Memorandum of Agreement (MoA), yang salah-satu usulan kongkritnya adalah pihak Bawaslu dapat memberikan Kuliah Umum atau Seminar Kepemiluan maupun diskusi di Perguruan Tinggi.\n\nSementara itu, Ketua Bawaslu Kota Pontianak, Budahri mengatakan kunjungan yang dilakukan ke Universitas Widya Dharma untuk menjalin silaturrahmi, serta untuk menjalankan program sosialisasi kepemiluan.\n\n"Walaupun Kota Pontianak tidak sedang melakukan Pemilihan Kepala Daerah pada tahun 2020 ini, sebagaimana sosialisasi juga telah dilakukan ke Kampus-Kampus yang lain," ungkap Budahri.\n\nBawaslu Kota Pontianak berjanji akan menindak lanjuti usulan Universitas Widya Dharma, dengan menyusun draft yang berisi poin-poin penting yang akan dimasukkan dalam Memorandum of Agreement (MoA), selanjutnya akan dilakukan komunikasi kembali pada pihak Universitas Widya Dharma untuk disepakati dan dilaksanakan."