22 Buku ‘Melawan Amnesia Publik Rekam Jejak Prabowo Subianto’ Masuk IAIN, 2 Orang Tak Dikenal Kabur

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Pontianak mengamankan sebanyak 22 buku berjudul “Melawan Amnesia Publik Rekam Jejak Prabowo Subianto atas Kejahatan Kemanusian, Penculikan dan Kerusuhan Mei 1998” di Kampus IAIN, Jalan Letjend Suprapto Kota Pontianak, Senin (11/03/2019).

Koordinator Divisi Hukum, Data dan Informasi Bawaslu Kota Pontianak, Isfiansyah mengatakan, pihaknya mendapatkan informasi tersebut dari laporan masyarakat.

“Informasi yang kita dapat pihak security mendapat informasi dari mahasiswa adanya penyebaran ini, security mengecek dan mengamankan ini,” tuturnya.

Lebih lanjut, menurut Isfiansyah, buku bersampul dominasi warna hitam tersebut tidak ada penerbitnya.

“Buku ini tidak ada penerbitnya dari siapa terbit dan penulisnya siapa, jadi, ini kita masih dugaan apakah masuk pelanggaran Pemilu atau tidak. Tapi nanti akan dikaji dan berkoordinasi dengan kepolisian dan kejaksaan jika masuk ranah pidana Pemilu,” jelasnya.

Sementara itu, Kordiv Pengawasan Hubungan Masyarakat dan Hubungan Lembaga Bawaslu Pontianak, Irwan Manik Radja menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan pencegahan guna adanya penyebaran di kampus lainnya.

“Kita sudah berencana akan turun ke kampus-kampus sebagai upaya pencegahan. Jadi kita akan instruksikan ke kecamatan terdekat kampus akan berkoordinasi, karena kita yakin penyebarannya akan sama dengan di IAIN. Mungkin juga sekarang kondisinya sudah masuk di sana, tapi nanti kita akan tetap jalan melakukan pencegahan,” pungkasnya.

Dua Orang Tak Dikenal
Komisioner Bawaslu Pontianak, Ridwan mengungkapkan, pihaknya mendapat informasi ada dua orang tak dikenal menyebarkan buku diduga berisi kampanye hitam (black campaign) Pilpres 2019.

Kata Ridwan, sebelum di tangan pihak Bawaslu, buku-buku tersebut sudah diamankan terlebih dulu bagian Humas Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak.

“Buku ini sudah diamankan langsung oleh Kabag Humas IAIN Pontianak. Saya kemudian tanyakan, ini siapa yang menyebarkan, informasi yang didapat di lapangan ada dua orang yang menyebarkan menggunakan sepeda motor, kemudian setelah dilakukan upaya penangkapan, orang tersebut kabur sehingga tidak dapat,” paparnya.

Kejadian penyebaran buku tersebut, kata Ridwan terjadi, Senin (11/3/2019) sekitar pukul 13.00 WIB.

“Dugaan kami sementara, ada semacam ada black campaign, tapi kami masih akan melakukan kajian, juga harus dikoordinasikan dengan Bawaslu Provinsi terkait buku ini. Karena khawatir ada black campaign, maka dari itu diamankan dulu, diamankan untuk dilakukan kajian,” jelasnya.

Bawaslu Kota Pontianak, kata dia, tidak diam dengan sesuatu yang dianggap meresahkan, atau dugaan kampanye hitam.

“Imbauan kami, kalau ini beredar di kampus-kampus atau masyarakat, kita mohon tidak disebarkan dulu, karena kita masih melakukan kajian, kalau perlu ya sudah, bawa saja ke Bawaslu Provinsi atau Kota Pontianak,” katanya.

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul 22 Buku ‘Melawan Amnesia Publik Rekam Jejak Prabowo Subianto’ Masuk IAIN, 2 Orang Tak Dikenal Kabur