Menentukan Topik Informasi Ala Bawaslu Kota Pontianak

Pontianak – Sejumlah tahapan Pemilihan Umum telah selesai dilaksanakan. Memang ada beberapa yang masih tertinggal, seperti tahapan pelantikan para caleg terpilih di Pemilu 2019.

Sekelumit pernyataan mengenai berakhirnya tugas pengawas Pemilu, santer terdengar, akibat berakhirnya sejumlah tahapan pemilihan ini. Namun dugaan itu ternyata salah arah. Bawaslu Kota Pontianak sebagai lembaga pengawas Pemilu, masih harus menyelesaikan tugasnya mulai dari laporan kegiatan selama Pemilu, hingga mengawal jalannya Pemilu berikutnya ke depan.

Satu diantara tugas Bawaslu Kota Pontianak lainnya adalah mengelola informasi yang dipertanggungjawabkan kepada publik. Untuk mengelola informasi publik yang baik dan berbobot, Bawaslu Kota Pontianak menggandeng Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Pontianak, untuk menilik sejumlah isu menarik, hingga tersaji di website ataupun sosial media milik Bawaslu Kota Pontianak.

Sekretaris AJI Kota Pontianak Edho Sinaga mengatakan, penyajian data dan informasi yang dimiliki oleh Bawaslu Kota Pontianak sudah jauh lebih baik ketimbang periode lalu. Ini terbukti dari informasi yang disuguhkan di sosial media milik lembaga pengawas Pemilu ini selalu terbarukan dan memberikan informasi yang menarik kepada masyarakat.

Namun, ada beberapa catatan yang disampaikan oleh Edho. Dikatakannya, ada sejumlah informasi yang bisa dikembangkan dan disuguhkan kepada publik melalui website Bawaslu. Satu diantaranya mengenai data pengawas partisipatif.

“Di Pilpres dan Pileg 2019, Bawaslu Kota Pontianak telah memberikan warna baru. Mengundang sejumlah influencer, selebgram hingga youtuber yang hampir seluruhnya kalangan milenial untuk menjadi pengawas partisipatif. Ini bisa jadi percontohan bagi Bawaslu Kota dan Kabupaten seIndonesia. Nah, hal semacam ini layak untuk beritakan. Tetapi jangan lupa, suguhkan pula berapa jumlah pengawas partisipatif berdasarkan gender, karena isu gender selalu menarik untuk media massa,” katanya di Kantor Bawaslu Kota Pontianak, Kamis (12/9/2019) malam.

Edho berharap, seluruh staff dan Komisioner Bawaslu Kota Pontianak bisa memberikan informasi yang tak sekadar layak tayang, melainkan memiliki nilai berita yang dibutuhkan oleh publik.

“Bawaslu harus bisa menyuguhkan informasi yang memiliki nilai, dampak, serta kedekatakan dengan publik. Tak melulu soal penegakan hukum, bisa juga soal laporan keuangan. Misalnya berapa jumlah penggunaan anggaran dari Pilpres dan Pileg 2019, yang dibandingkan dengan Pilkada 2018. Jika memang lebih hemat atau lebih besar penggunaanya, sampaikan alasannya, karena publik juga membutuhkan informasi ini. Dan ini masuk dalam kategori informasi layak tayang serta menarik diketahui publik,” ujarnya.

Dalam pertemuan ini, belasan staff dan juga sejumlah Komisioner Bawaslu Kota Pontianak tampak hadir, serta mengikuti dengan seksama sejumlah materi yang disampaikan oleh Edho Sinaga.

Tak hanya mengikuti jalannya pemaparan, sejumlah staff Bawaslu Kota Pontianak juga melontarkan berbagai pertanyaan mengenai cara menentukan isu yang layak dibagikan ke rekan-rekan media masa di semua platform.

“Bagaimana cara membuat postingan di sosial media menjadi menarik? Adakah alat yang tepat untuk digunakan?” tanya salah seorang peserta diskusi, Febri Siagian, Staff Bawaslu Kota  Pontianak.

Menanggapi itu, Edho berujar, ada banyak tools atau alat yang bisa digunakan. Seperti canva, atau picktochart. Namun bukan soal alatnya saja, melainkan kesesuaian warna, serta narasi yang disampaikan dalam gambar yang diunggah, bahkan ketepatan jam mengunggah juga masuk dalam rangkaiannya.

“Kawan-kawan bisa gunakan semua tools gratis untuk membuat e-poster atau meme dari tiap Komisioner. Namun yang terpenting adalah isi narasinya, jangan kepanjangan. Ingat hukum scroll (gulir) di gadget, jangan lebih dari tiga kali scroll, pembaca akan bosan,” ujarnya.

Diskusi yang berjalan kurang lebih 90 menit ini terbilang kurang. Antusiasme sejumlah staff dan Komisioner sangat mendukung jalannya materi. Edho bahkan berjanji akan memberikan materi selanjutnya, mengenai menentukan topik menarik sekaligus mengajarkan menulis populer.

“Nanti akan kita lanjutkan lagi ya, karena waktunya memang harus khusus untuk kita bisa menulis,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *